Kadang-kadang aku tak habis pikir dengan generasiku saat ini, manusia lebih menjadi sebuah individu yang memiliki kebebasan mutlak atas dirinya, tanpa pernah mau tau dan bertanggungjawab kepada lingkungan, orang lain, bahkan kepada sang pencipta. Lihatlah setiap hari terjumpai para manusia yang dengan sadar membuka auratnya. Seakan seakan itu adalah hak mutlak baginya untuk membuka atau menutupnya. Tanpa mau tau apa akibat dari membuka auratnya tersebut. Perkataan seksi yang di tujukan padanya seakan-akan sebuah kebanggaan. Seolah-olah menjadi standar keindahan tubuh dengan memperlihatkannya didepan umum bahkan terkadang sampai tanpa selehai benangpun yang menutupi. Dan hal itu tidak salah dalam pandangannya. Coba perhatikanlah bagaimana ramainya jalanan dengan wanita yang memakai rok mini, baju ketat dan terbuka. Lalu perhatikanlah bagaimana mata para pria yang berbahagia melihatnya dan lihatlah wanita yang berbangga saat mata-mata itu memperhatikannya. Lalu sadarkah kita ada sebuah Dzat yang mahakuasa juga sedang mengawasi kita. Apakah kita tidak perhatikan mengapa kekerasan seksual sering terjadi. Pemerkoaan, pencabulan bahkan pembunuhan sering terdengar ditelinga kita. Bahkan sebuah hal yang tak lazim kekerasan seksual terjadi antara ayah dengan anak, paman dengan keponakan, kakak dengan adik dan lain sebagainya. Lalu bagaimana pula dengan pelecehan seksual, bertebarnya gambar-gambar porno dan sejenisnya yang sudah menjadi hal biasa. Bahkan jika ada sebuah pertanyaan mengapa pemerkosaan bisa terjadi? Pasti akan ada yang mengatakan (dari pihak wanita) “itu kesalahan pria, yang tidak bisa mengontrol hawa nafsunya” atau (dari pihak pria) “Itu salah wanita, mengapa memakai pakaian yang mengundang nafsu syahwat”. Sebab terjadinya bisa banyak kemungkinan. Yang jelas itu semua karena pria dan wanita tidak berkerjasama *untuk menghindari itu. Cobalah berfikir andaikata *para wanita menutup auratnya dan para pria memalingkan pandangannya, *maka hal tersebut tidak akan terjadi. Tetapi kalau hanya wanita yang menutup auratnya dan pria tidak memalingkan pandangannya atau sang pria memalingkan pandangannya namun sang wanita tidak menutup auratnya yah sama saja (akan terjadi). *Pemerintah Castellemmare di Stabia, Italia** sudah mengeluarkan larangan memakai rok mini, hal ini karena sudah terjadi banyak kekerasan seksual di Negara tersebut. Hal ini sungguhlah positif. Lantas kapankah lingkungan kita menerapkan hal itu? Jawabannya masih nanti.. nanti dan nanti…. Terkadang akupun takut akan terhanyut dalam derasnya arus godaan tersebut. Sungguh sulit menjadi generasi diakhir zaman. Rintangan semakin hari akan semakin berat. Lihatlah peringatan Tuhan pada negara ini. Apakah itu murni karena alam? Atau *sedikit *murka Tuhan. Benarlah memang, Nasihat yang paling baik adalah **mengingat kematian. Para sahabatku (lelaki dan perempuan) bisakah kita awali hari ini sampai akhir hayat nanti untuk selalu menutup aurat dan memalingkan pandangan kita. Menjaga kehormatan diri dan kembali kejalan Tuhan. Jawabannya hanya pada kita sobat. Bukankah kita tau tidak ada kata terlambat untuk berbuat kebaikan selama nafas masih diberikan. Penyesalan yang baik adalah tidak mengulanginya lagi jika memang sudah terjadi.
Ketakutan ku
Dec 4, 2010Blog