Tadi pagi aku seperti biasa berangkat ke kantor pukul setengah delapan pagi, sambil menungu teman satu kerjaku, aku duduk di tempat tunggu angkot. pagi itu macet sekali jalanan, entah kenapa seriap hari cerah aku perhatikan jalanan pasti macet sekali, apakah semua pengguna jalan beranggapan kalau matahari cerah berati mereka sudah terlambat ke tujuan, ah tapi itu urusan mereka masing masing sajalah. sesekali ku mendapat lambaian tangan dari salah satu pengguna jalanan, ya tentu saja mereka yang kenal dengan ku. Suara-suara klakson mobil dan motor sudah pasti menambah bising jalanan belum lagi umpatan umpatan pengguna jalan yang keluar ceplas ceplos. Dalam keadaan hiruk pikuk jalanan aku melihat seorang pemuda, dengan pakaian rapi, rambutnya agak keriting dan memakai tas gantung warna hitam. pemuda itu memakai baju biru dan bercelana jeans tetapi ada yang tak biasa,tangannya memegang tongkat dan menggunakannya untuk meraba mencari arah jalan, semakin mendekat kuperhatikan ternyata matanya sepertinya tidak normal, entah buta entah tidak tapi yang kulihat matanya sesekali terbuka dan tertutup kembali. kelihatannya dia sama seperti orang normal lainnya, wajahnya tetap semangat. langkahnya mantap. dan seolah olah dia tidak mempunyai kekurangan apa-apa. Seakan mahir diapun memainkan tongkatnya untuk mencari jalan, melewati batu batu yang menghadang pinggiran jalan itu. Aku pun menyingkir saat dia melewatiku. Aku terdiam sebentar dan merenungi kejadian pagi ini. seseorang muda yang masih gagah dengan segala kekurangan tetap menjalani hidup dengan semangat. jika dibandingkan dengan orang yang secara fisik sempurna terkadang sering mengeluh dan merasa selalu kurang saja di dalam kehidupannya. kita jarang mensyukuri apa yang kita punya. kita jarang bukan mensyukuri mata kita yang normal ini? atau berapa kalikah dalam satu hari kita mengucapkan syukur dengan kesempurnaan fisik yang kita punyai. coba sesekali kita berandai-andai, andaikata mata kita ini buta. apa yang akan kita lakukan..? tentunya kita baru mensyukuri keberadaan mata itu sebelum menjadi buta. nah karena itu yuk kita coba mensyukuri apa yang ada pada kita hari ini, sebelum dia di tarik kembali sama yang empunya, yaitu Allah Swt. Cara kita bersyukur tentu saja dengan merawat, menjaga dan mempergunakan apa yang kita punya tersebut itu sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan oleh yang punya yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. kalaupun akhirnya nanti nikmat yang kita miliki itu dicabut atau diambil oleh yang maha kuasa, kita sudah tercata sebagai hamba yang tau berterimakasih (bersyukur). Mudah mudahan mulai hari ini kita dihitung sebagai hamba yang pandai bersyukur… Amin….
Pelajaran Pagi
Oct 19, 2010Blog